Sahabat Pena
Senin, 27 April 2015
Minggu, 26 April 2015
Novelku
KU PENDAM SEBUAH DUKA
Kandungan Durrah semakin bertambah. Bukan sahaja badannya bertambah berat, terasa kaki dan tangannya mula membengkak. Ada ketikanya terasa kaki dan tangannya kebas dan terasa sakit. Dia melihat dirinya dicermin. Betapa hodohnya dirinya. Gemok,pendek dan bulat. Terboyot-boyot macam….
Durrah ke ruang tamu mencari Johan tapi tak ada rupa-rupanya Johan
duduk bersantai di balkoni. Durah memerhatikan Johan yang leka menikmati angin petang. Hari-hari minggu begini Durrah terasa bosan dirumah. Jarang sekali Johan membawanya keluar. Selalunya Durrah akan membuat juadah yang ringkas untuk minum petang.
duduk bersantai di balkoni. Durah memerhatikan Johan yang leka menikmati angin petang. Hari-hari minggu begini Durrah terasa bosan dirumah. Jarang sekali Johan membawanya keluar. Selalunya Durrah akan membuat juadah yang ringkas untuk minum petang.
Cerpenku
Sahabat Lama
Nama saya Aditya. Sekilas terlihat seperti nama orang
banyak. Tapi agak aneh rasanya apabila nama itu disandang oleh seorang gadis.
Aditya. Tanpa embel-embel lain. Sependek itu saja nama saya. Pernah waktu saya
masih kecil dan keluarga kami masih miskin, saya tanyakan arti nama saya kepada
bunda.
“bunda, kenapa aku diberi nama aditya?”. Tanyaku terselip
nada keraguan. Tapi bunda menjawabnya dengan senyum manis sekali. Matanya
menerawang seakan-akan kembali ke masa lalu. Garis wajahnya terlihat lebih muda
10 tahun dari sekarang.
“ayah dan bunda merasa sama-sama tak punya apa-apa untuk
membahagiakan satu sama lain didalam perkawinan ini kecuali satu hal.
Kesetiaan. Kami merasa punya kesetiaan satu sama lain sehingga namamu Aditya
berasal dari namaku dan ayahmu. Ani dan Budi setia. Aditya”.
Saya
menganguk mendengar cerita bunda meskipun saya sebenarnya waktu itu tak tahu
apa yang dimaksud dengan setia. Hingga ketika saya beranjak dewasa dan mengerti
definisi setia itu seperti apa. Keadaan finansial orang tua saya semakin meningkat
tetapi sayangnya berbanding terbalik dengan nilai kesetiaan diantara mereka.
Bukan rahasia lagi ayah punya banyak “simpanan” diluar. Sedangkan bunda yang
sebenarnya sudah tak ingin lagi setia dengan ayah bisa diam saja dan pura-pura
setia. Tabungan, koleksi berlian. Rumah, dan jumlah mobil digarasi yang bisa
membuat bunda “setia”.
Langganan:
Postingan (Atom)